Senin, 06 April 2015

Penciptaan Hewan dan Tumbuhan Menurut IPA & Alquran

PENDAHULUAN
A.              Latar Belakang
            Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya untuk manusia agar mempercayai bukti kebesaran-Nya bahwa alam semesta ini memang ada yang menciptakan dan manusia wajib memanfaatkannya sebaik mungkin tanpa merusaknya. Dengan adanya hewan dan juga tumbuhan yang merupakan salah satu  makhluk ciptaan allah, hal ini lah yang menarik untuk diketahui bagaimana keajaiban penciptaanya menurut ilmu pengeahuan alam maupun menurut alquran.

B.        Rumusan Masalah
            Untuk memperkaya wawasan dan pemahaman tentang  keajaiban Penciptaan hewan dan tumbuhan  dalam Perspektif Islam, maka dapat disimpulkan beberapa pokok bahasan antara lain :
            1. Pengertian hewan dan tumbuhan ( makhluk hidup ).
            2. Teori-teori Penciptaan Hewan dan Tumbuhan ( makhluk hidup ).
            3. Karakteristiknya Hewan dan Tumbuhan (makhluk hidup).
            4. Pandangan Penciptaan Hewan dan Tumbuhan dalam Perspektif Islam     dan Sains Modern.
C.        Tujuan
1.                  Untuk dapat mengetahui keajaiban penciptaan hewan dan tumbuhan menurut ipa dan alquran.
2.                  Untuk dapat mengetahui apa saja karakteristik dan tujuan dari Penciptaan hewan dan tumbuhan.
3.                  Untuk dapat mengetahui Ayat-ayat apa saja yang mencakup penciptaan hewan dan tumbuhan.


PEMBAHASAN
A.                Pengertian Makhluk Hidup
            Suatu benda dinyatakan sebagai  benda hidup atau makhluk hidup bila memilki ciri-ciri sebagai berikut:
·         Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, artinya adanya zat yang masuk dan keluar.
·         Tumbuh, artinya bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
·         Melakukan kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
·         Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.[1]
            Dari ciri di atas, hewan dan tumbuhan juga digolongkan sebagai makhluk   hidup.
B.                 Penciptaan Hewan dan Tumbuhan Menurut IPA
Teori Asal-usul Kehidupan
Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada.
1. Teori Abiogenesis
            Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur.
2. Teori Biogenesis
            Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi. Ketiga ilmuwan inilah yang  melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis.
·         Percobaan Francesco Redi
           Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar dan dua toples. Toples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka (tidak ditutup), sedangkan toples kedua diisi daging dan ditutup rapat. Setelah beberapa hari, di dalam toples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam toples kemudian bertelur. Untuk meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua. Kali ini toples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan daging dalam toples tersebut membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya dalam daging. Oleh karena itu, Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk.
·          Percobaan Lazzaro Spallanzani
           Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging (air kaldu). Air kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka. Sementara itu, setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian ditutup rapat menggunakan gabus.
                        Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh dan      berbau busuk yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme.           Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas yang masuk ke labu I             karena tidak ditutup. Pada labu II, ternyata tidak ada perbedaan dari          sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya air kaldu ini disebabkan       tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu
            Percobaan Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat       kehidupan yang berasal dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu           yang ditutup tidak terdapat kehidupan. Berdasarkan hal tersebut,          Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu,   tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut     abiogenesis menyanggah penelitian ini dan mengatakan bahwa             mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak terdapat udara. Udara   dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
·         Percobaan Louis Pasteur
           Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak dapat disanggah lagi oleh pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang dilakukan Louis Pasteur ini sebenarnya penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani. Pasteur menggunakan labu berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher seperti angsa ini diisi dengan air kaldu. Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan antara labu dan udara luar masih ada, artinya masih terdapat oksigen. Labu ini dipanaskan untuk mensterilkan air kaldu dari mikroorganisme. Setelah dipanaskan, labu kemudian didinginkan dan disimpan.
                        Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa       tetap jernih, namun di bagian lehernya banyak terdapat debu dan partikel-  partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak berleher angsa, air kaldunya         mengandung mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaannya, Louis         Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air kaldu      bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari mikroorganisme           yang ada di udara.
                        Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori            abiogenesis. Dari hasil percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru            tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut menyatakan beberapa hal, di           antaranya omne vivum ex ovo , yakni setiap makhluk hidup berasal dari      telur, omne ovum ex vivo, yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup,          dan omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal dari      makhluk hidup sebelumnya.[2]
3.  Teori Evolusi Kimia
            Sekarang, timbul pertanyaan, jika makhluk hidup berasal dari makhluk hidup, dari manakah asal mula makhluk hidup yang pertama? Untuk menjawab itu, muncullah teori evolusi kimia. Ilmuwan yang menyatakan teori tersebut adalah Harold Urey. Urey menyatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi mengandung molekul metana (CH 4), amonia (NH 4), air (H2O), dan karbon dioksida(CO2).
            Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang selama jutaan tahun membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut, kemudian dikenal dengan teori Urey .
            Di alam nyata, reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun sehingga dapat membentuk hasil yang lebih kompleks. Pada titik tertentu dari proses yang panjang ini, senyawa kimia dapat terbentuk dengan sendirinya. Jika pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat kesalahan, senyawa kimia ini dapat menyesuaikan diri dan berevolusi melalui proses seleksi kimiawi. Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap dari senyawa tidak hidup.
4. Teori Evolusi Biologi
            Alexander Ivanovich Oparin  mengemukakan bahwa seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.
            Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung, kemudian munculah makhluk hidup makhluk hidup sebagai berikut:
a. Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
            Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama dan paling sederhana. Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi, dan molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma tanpa dibatasi membran.



b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
            Ialah suatu bakteri. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO2. Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis.
c. Bangkitnya Organisme Eukariotik
            Hal yang sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya organel-organel yang memiliki membran. Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis muncul dan oksigen melimpah di atmosfer. Sel eukariotik sekarang kita kenal dengan nama Protista.Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan hewan kemungkinan berasal dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista tersebut mengalami spesialisasi dan saling bergantung satu sama lain, namun semakin efisien dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga kehidupan memasuki daratan dan muncullah makhluk hidup banyak sel yang lebih kompleks.
5. Waktu Geologis
            Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. Masa tersebut adalah proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik.

a. Proterozoik
            Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang laludengan bukti adanya Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri (prokariotik).


b. Paleozoik (Kehidupan Kuno)
            Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata, dan hewan vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai dengan 600 juta tahun yang lalu. Beberapa jenis di antaranya masih tersisa hingga kini, di antaranya adalah kelompok Echinodermata, Arthropoda, dan Mollusca. Pada masa ini juga mulai hadirnya zaman karbon sehingga diduga mulai terjadi invasi tumbuhan di daratan.
            Selama zaman karbon ini, cuacanya sangat panas dan lembap. Di daratan banyak terdapat tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita ketersediaan bahan bakar fosil pada masa sekarang.            Serangga juga diduga mulai mengisi daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun mulai muncul di laut.
c. Mesozoik (Zaman Reptilia)
            Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga, dinosaurus, burung, dan mamalia. Masa ini terjadi antara 60 sampai dengan 250 juta tahun yang lalu.
d. Senozoik (Zaman Mamalia)
            Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga terjadi diversifikasi tumbuhan berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya manusia (sekitar 3 juta tahun yang lalu).





C.                Penciptaan Hewan dan Tumbuhan Menurut Alquran
            Didalam alquran begitu banyak ayat-ayat yang menceritakan asal mula terbentuknya kehidupan dimuka bumi ini. Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menurunkan air dari langit. Hal ini diperkuat dengan adanya ayat berikut:
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“ Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.”. (QS`An Nahl ; 65).
            Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ?Padahal waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air.Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arsynya Allah.
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الأرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
“ Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya.”( QS  Al- Mu’minun ; 18 )
            Perhatikan kalimat “lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi” , ini menerangkan bahwa air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang.
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah mereka tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
Maksudnya : Kami telah menciptakan setiap hewan dari air, artinya didalamnya (hewan itu) ada kehidupan, seperti halnya firman Allah :

وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ

“ Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air … (QS An Nur ; 45).

            Maksudnya, setiap hewan berasal dari nuthfah (air mani) dan dia adalah air dan tumbuh-tumbuhan tidaklah dapat tumbuh kecuali dengan air, dan ini sesuai dengan pendapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa setiap hewan diciptakan peratama kali di laut kemudian berpindah kepada beberapa jenis hewan di daratan lalu mereka dibentuk sesuai dengan tabiat daratan bersamaan dengan perjalanan waktu. Dan sebagaimana diketahui bahwa hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan sesungguhnya diciptakan dari air.
            Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi,  maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator.Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan asal-usul hewan ialah dari air.   Misteri berikutnya adalah dikatakan dalam Al Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang padu.Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
“ ………bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya……. “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu ” menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kej<uasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (al-An’aam: 95-99)
            Anda lihat bagaimana Allah SWT memerintahkan kita untuk merenungkan pepohonan saat berbuah dan saat masak. Keluarnya buah dari perantara kayu dan daun mengandung ayat qudrah (kekuasaan) yang luar biasa. Kemudian dari yang awalnya pahit lagi masam menjadi berwarna cemerlang dan terang dengan rasa yang manis dan lezat juga benar-benar mengandung ayat bagi kaum yang beriman. Seorang salaf berkata, “Manusia harus keluar saat buah-buahan itu menjadi masak dan lalu merenungkannya.” Kemudian ia membaca firman-Nya
“Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya.” (al-An’aam: 95-99)
Kita tidak sanggup memahami seluruh keajaiban yang terkandung dalam ayat-ayat Tuhan. Kita tidak mampu memahami secara sempurna bahwa ayat-ayat tersebut adalah bukti kalau Allah SWT adalah Tuhan Yang Esa, bahwa tidak ada yang lebih agung, lebih lembut, dan lebih sempurna dari Dia. Akan tetapi, kalau tidak dapat mengetahui semuanya, kita tidak boleh enggan menyinggung sebagiannya agar dapat menjadi dalil untuk yang lain.



D.        Kesimpulan.
            Agama dan Sains Masing-masing memiliki kriteria dan metodenya Masing-masing.Agama berangkat dari pengalaman  iman (relasi personal antara  manusia  dan  Yang  Ilahi). Relasi  itu  menjadi  pengalaman batiniah/rohaniah yang mempengaruhi sikap dan tindakan. Iman akan adanya Allah (yang dialami secara rohaniah-personal) mendorong sikap takwa dan tindakan  beribadat,  melakukan perintah Allah dst. Tidak dituntut bukti inderawi. Pengalaman iman itu kemudian dirumuskan dalam bentuk ajaran.
            Sedangkan sains, memiliki kriteria ilmiah dan metode seperti yg sudah diungkapkan pada bagian Sebelumnya. Keduanya  tidak  perlu  dipertentangkan. Namun justru bisa saling melengkapi.









DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H. Abu, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta,1991.
Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Surabaya, PT. Bina Ilmu.
Aly, Abdullah, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, Bumi Aksara,1996.




                [1] Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Surabaya, PT. Bina Ilmu, h. 95.

                [2] Ahmadi, H. Abu, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta,1991, h. 68-71

1 komentar:

  1. terima kasih saudaraku, semoga ilmu anda bermanfaatfiddunya wal akhiroh. amin

    BalasHapus